Data Penyandang Difabel Di Desa Mengwi Tahun 2024

02 Desember 2024
Administrator
Dibaca 115 Kali
Data Penyandang Difabel Di Desa Mengwi Tahun 2024

Apa Itu Difabel?

Difabel merupakan singkatan dari "differently abled people", yang merujuk pada individu dengan kemampuan berbeda akibat keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik. Istilah ini lebih inklusif dibandingkan istilah "cacat" atau "disabilitas" dan mengedepankan perspektif positif terhadap kemampuan individu meskipun terdapat keterbatasan tertentu.

Pendataan penyandang difabel sangat penting untuk memastikan kesejahteraan mereka, termasuk aksesibilitas layanan publik, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi. Pemerintah Desa Mengwi melakukan pendataan ini sebagai bagian dari komitmen meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas.


Kategori Difabel

Berikut adalah keterangan dari masing-masing kategori penyandang difabel:

  1. Fisik: Keterbatasan gerak atau anggota tubuh.
  2. Mental: Gangguan mental atau kognitif yang mempengaruhi perilaku dan fungsi kehidupan sehari-hari.
  3. Tuli/Bisu: Gangguan pendengaran (tuli), berbicara (bisu), atau kombinasi keduanya.
  4. Tuna Netra: Gangguan penglihatan total atau signifikan.
  5. Pasca Sakit: Gangguan yang terjadi setelah kondisi medis tertentu.

Penyandang Difabel Di Desa Mengwi

Data : Tahun 2024

Kategori Disabilitas Laki-Laki Perempuan Total
Fisik 24 19 43
Mental 19 6 25
Tuli dan Bisu 2 3 5
Pasca Sakit 1 3 4
Tuna Netra 4 1 5
Total 52 36 88

Data Per Banjar

Banjar Fisik Mental Pasca Sakit Tuli Tuli, Bisu Tuna Netra Total
Br. Alangkajeng 3 3 0 0 0 0 6
Br. Batu 6 4 1 3 0 0 14
Br. Delod Bale Agung 8 3 0 0 1 1 13
Br. Gambang 6 1 0 0 2 1 10
Br. Lebah Pangkung 4 3 0 0 0 0 7
Br. Munggu 2 3 1 1 0 0 7
Br. Pande 3 1 0 0 0 2 6
Br. Pandean 1 0 0 0 0 0 1
Br. Pengiasan 3 3 1 1 0 0 8
Br. Peregae 6 3 0 1 2 0 12
Br. Serangan 1 1 1 0 0 1 4
Total 43 25 4 6 5 5 88

Analisis dan Kesimpulan

  1. Disabilitas Fisik merupakan kategori tertinggi dengan jumlah 43 orang atau 48,8% dari total penyandang disabilitas.
  2. Disabilitas Mental berada di urutan kedua dengan 25 orang atau sekitar 28,4%.
  3. Kategori disabilitas Pasca Sakit, Tuli, Tuli-Bisu, dan Tuna Netra memiliki jumlah yang lebih kecil namun tetap memerlukan perhatian.
  4. Banjar dengan jumlah penyandang disabilitas tertinggi adalah Br. Batu (14 orang), diikuti oleh Br. Delod Bale Agung (13 orang) dan Br. Gambang (10 orang).
  5. Br. Pandean memiliki jumlah penyandang disabilitas paling sedikit dengan 1 orang.